Inilah Dari Balik Semak Belukar Kawasan Lansaga
INIKABAR.com , SULAWESI SELATAN - Bumi Tanadoang di semenanjung paling selatan ibukota Provinsi Sulawesi Selatan terus berbenah dan menata diri sebagai daerah tujuan pariwisata di kawasan Timur Indonesia (KTI).
Penelusuran demi penelusuran dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya untuk memperbaharui update informasi titik-titik pengembangan sektor pariwisata yang dimiliki oleh Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kegiatan penelusuran terbaru difokuskan di kawasan Lansaga, Kelurahan Putabangung, Kecamatan Bontoharu. salah satu wilayah kelurahan dan desa yang selama ini kerap disebut-sebut sebagai bahagian tak terpissahkan dari pusat pemerintahan kerajaan masa lalu di daratan Bumi Tanadoang.
Eksistensi tersebut diperkuat oleh status keberadaan empat unit bangunan rumah menyerupai arsitektur rumah adat suku Bugis Makassar dan temuan sebaran situs pemakaman tua di kawasan Lansaga, lingkungan Tabang yang berjarak sekitar lima kilometer dari pusat ibukota Kelurahan Putabangun.
Namun sayang, karena tim expedisi wisata yang melakukan penelusuran jejak sejarah di balik semak belukar kawasan Lansaga, tidak bisa menyajikan banyak catatan terkait dengan asal mula keberadaan situs pemakaman tua di lokasi tersebut.
Sebelum memasuki lokasi situs makam tua di kawasan Lansaga pengunjung dapat menyaksikan dari dekat lokasi kebun bibit kelurahan kelompok wanita tani Seroja, Kelurahan Putabangun dan kawasan peternakan ayam potong.
di dalam area peternakan ayam potong, pengunjung dapat berinteraksi dengan berbagai jenis burung piaraan dan bermain bersama orang utan yang dipelihara oleh pemilik lokasi peternakan ayam potong.
Rutinitas harian masyarakat petani kopra juga menjadi sebuah pemandangan elok yang sayang untuk dilewatkan. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan panorama alam perbukitan hijau nan asri, berlatar belakang hutan jati super yang terkonsentrasi di kawasan Hutan Sehat binaan Pokja Kelurahan Sehat Putabangun.
Sadar akan selipan potensi pariwisata yang dimilikinya, pemerintah kelurahan, bersama segenap komponen masyarakat setempat mulai tergerak membangun sejumlah sarana-prasarana pendukung wisata seperti : gazebo, villa beraksitektur minimalis, dan rumah-rumah peristrahatan kebun layak huni yang ikut dilengkapi oleh pembangunan fasilitas penampungan air bersih dengan memberdayakan bak penampungan air berbahan fiber.
Hal ini dilaksanakan sejalan dengan kebijakan program pengembangan sektor kepariwisataan yang terus digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dan pemerintah kelurahan dalam rangka untuk mendukung terwujudnya Putabangun sebagai pusat pengembangan wisata alam yang tak terpisahkan dari program wisata nasional.
Kebijakan tersebut ikut didukung oleh ketersediaan infrastruktur jalan berkonstruksi beton dan aspal mulus yang membentang di sepanjang jalan poros Kelurahan Putabangun. (Fadly Syarif)