Mang Nadi Butuh Bantuan Pemkab Subang, Warkop-nya Ludes Dilalap Si jago Merah
Peristiwa kebakaran warung kopi di blok Situ Bau Depan PG. Desa Pasirbungur Kecamatan Purwadadi-Subang |
INIKABAR.com , JAWA BARAT - Mang Nadi (59) warga kampung Awilarang Rt/Rw. 03/01 Desa Pasirmuncang Kecamatan Cikaum Kabupaten Subang, mengadu nasib dalam perjuangan hidup, mencoba merintis usaha dagang membuka warung kopi, depan Pabrik Gula (PG), tepatnya di blok Situ Bau Desa Pasirbungur Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang Jawa Barat, jalan Purwadadi - Sukamandi. Namun sayang nasib diri berkata lain, warung kopi yang dirintis dan sudah berjalan selama 3 tahun ini ludes dilalap sijago merah.
Pasca peristiwa kebakaran yang menghangus kan warung kopi milik Mang Nadi, selain keru gian yang diderita sekurangnya Rp. 20 juta, juga akibatnya dengan terpaksa harus kehilangan mata pencaharian yang sudah dirintis dan berja lan selama 3 tahun, kini musnahlah sudah, kare na itu kepada siapakah berharap selain kepada pemerintah kabupaten Subang, Jum'at kemarin (31/8/2018).
Menurut Mang Nadi, pasca kebakaran warung kopi yang ditinggal pulang kampung karena mendadak ada acara keluarga, sekembalinya pulang ke warung, warung tersebut telah hangus termasuk barang dagangan belanjaan baru, perkakas dapur tak menyisa ludes di lalap si jago merah.
“Semuanya habis dan hanguslah sudah tak menyisa, barang dagangan yang baru juga barang stok dagangan, alat seperangkat perkakas dapur, kalau dihitung-hitung kerugian termasuk bangunan warung sekurangnya Rp.20 juta, selain itu berdirinya bangun warung tersebut bertahap dan mengandalkan dari hasil jualan selama 3 tahun, kini bangunan sudah berdiri kuat termasuk isi barang dagangan mulai sedikit ada peningkatan malah diharamkan musi bah kebakaran yang tak tau dari mana datang nya api hingga melalap ludes warung,” kata Mang Nadi sebagi buruh tani dan sampingan buka warung kopi, Senin (3/9/2018).
Kemudian Mang Nadi juga berharap uluran tangan dan perhatian dari pemerintah Kabupa ten Subang, karena saat ini dan selanjutnya setidaknya telah kehilangan mata pencaharian dagang dan bahkan bangunan warung ukuran 4x6 meter semi permanen yang telah dihuni selama 3 tahun bisa dibangun lagi dan warungan dagang kopi dan lainnya berjalan kembali.
“Saya tak punya uang untuk membangun lagi bahkan uang untuk belanja barang dagangan sudah di belikan barang-pun hangus terbakar tak bersisa, berbareng bangunan warung kopi. Semoga saja saya berharap ada perhatian pemerintah sehingga dapat membangunnya dan berjualan kembali, ammiiinnnnn....” pungkasnya.
Kendati demikian hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah, kini, untuk bertahan hidup sehari-hari Mang Nadi hanya mengandalkan bantuan saudara-saudaranya dan tetangga.
(Deny Suhendar)