Breaking News

Aktifis Peduli Lingkungan Mampu Ciptakan Mesin Pengolahan Sampah Plastik Menjadi BBM GC-2




Reaktor Pirolisis dan Kondensasi, Alat pengolah sampah plastik penghasil energi baru bahan bakar minyak (BBM)





INIKABAR.com , JAWA BARAT - Berbekal dengan kepedulian lingkungan, menjadi bahan barometer permasalahan dampak dari sampah plastik terhadap lingkungan, perlu penanganan serius karena sampah plastik baik itu berupa kantong plastik maupun botol plastik itu merupakan salah satu jenis materialan-organik. Dari keduanya sama itu susah terurai secara biologi dan membutuh kan waktu 10 hingga 20 tahunan sedangkan stero foam-nya membutuhkan waktu 500 tahun un tuk bisa hancur secara alami.

Hal ini diungkapkan, Agus Yani, Aktipis Peduli Lingkungan di Kabupaten Subang, dengan berbekal kepedulian, timbul pola pemikiran dan/ atau gagasan mengelola sampah plastik tapi tidak merusak lingkungan. 

"Sebenarnya Teknologi pengolah sampah ini, sudah sejak lama ada, namun tak dikenal dan populer di kalangan masyarakat banyak, yaitu alat pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM)," tutur Agus Yani kepada, Inikabar.com, Selasa (14/8/2018).

Kemudian Agus Yani terinspirasi untuk mencoba langsung menciptakan alat pengolah sampah plastik yang dapat menghasilkan energi bahan bakar minyak (BBM), GC-2, dalam awal eksperimennya berhasil cukup memuaskan dan adapun memberikannya nama GC-2 (Go Clean-2 Manfaat) yang artinya memberi 2 manfaat diantaranya manfaat pertama adalah menghi langkan sampah plastik, sedangkan manfaat kedua adalah menghasilkan energi baru berupa Bahan Bakar Minyak (BBM).

Menurut Agus Yani, dari segi ekonomis praktis manfaat Alat pengolah sampah plastik, baik langsung maupun tidak langsung diantaranya yakni man faat yang dapat dirasakan langsung  menghi langkan sampah plastik tanpa berdam pak pada lingkungan dan bahkan ini justru menghasilkan energi baru berupa bahan bakar minyak (BBM). Sedangkan manfaat tidak langsung dapat men ciptakan peluang usaha dan lapangan kerja ba ru, bagi masyarakat angkatan kerja maupun masyarakat pemodal.

Adapun cara kerja dan mengoperasikan alat pengolah sampah plastik itu, diantaranya ; cara kerja alat bekerja dengan dua langkah yaitu ; - Reak tor bekerja secara pirolisis, sampah plas tik di dalam reaktor yang dipanaskan secara pirolisis akan me nyumblim (Zat padat berubah menjadi Gas), dan Kondensor bekerja secara kondensasi yaitu merubah gas menjadi zat cair dengan proses kondensasi atau pendingin.  Sedangkan cara kerja untuk mengoperasikan alat yaitu dengan memasukan sampah plastik kedalam reaktor lalu tutup reaktor rapat-rapat agar tidak bocor, dan panaskan reaktor tersebut pada suhu kurang lebih 400 derajat celsius.







Agus Yani ; Aktipis Peduli Lingkungan dan Trophy Penghargaan Bupati Subang.





Spesifikasi alat pengolah sampah plastik ini, desainnya cukup sederhana dan kecil agar mudah dipindah-pindahkan, namun untuk ukuran permanen dapat dibuat dengan ukuran ideal, sebanding dengan produksi sampah plastik pada suatu daerah tertentu dan dapat disesuaikan kebutuhan. Sementara untuk alat tersebut dapat bekerja dan mengoperasi kannya dengan sistem pembakaran yaitu meng gunakan bahan bakar gas dan selain itu pilihan alternatif lain bisa menggunakan juga kayu ba kar, sekam padi, serbuk kayu dan lainnya.

"Ya kita dalam uji coba proses penyulingan reaktor Pirolisis dengan tabung diameter dan tinggi 600 mm dan kapasitas sampah plastik sebanyak kurang lebih 5 kg dengan lama waktu kurang lebih 5 jam dengan panas suhu kurang lebih 400 derajat, dapat menghasilkan kurang lebih 1,4 liter bahan bakar minyak (BBM)," pungkasnya.

Kendati demikian sebelumnya Aktipis Peduli Lingkungan, Agus Yani selaku pencipta alat pengolahan sampah plastik dengan nama GC-2 penghasil energi baru bahan bakar minyak (BBM), mendapat piagam tropy penghargaan dari Bupati Subang. 

Penulis : Deny Suhendar
BACA JUGA YANG LAINNYA