Breaking News

Lahan Pertanian Abadi Yang Ditawarkan Menjadi Konsep Calon Nomor 3 H AHMAD SYAIKHU





INIKABAR.com , JAWA BARAT - Dalam Rangka Silaturahim pasangan Asyik (Ajat-Syaikhu) Bertemu dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sritani Desa Kalijati, Kecamatan Jatisari, Kab. Karawang (Selasa, 13/2/2018).

Selaku calon wakil gubernur pasangan nomor urut 3 H Ahmad Syaikhu menerangkan kita semua membutuh kan para petani karena petani menjadi ujung tombak untuk kita semua.Apalagi pola makan penduduk Indonesia ini yang tadinya mengkonsumsi berbagai keragaman pangan, kini sudah banyak beralih ke padi atau beras,” kata Syaikhu.

Maka produktivitas pertanian khususnya padi harus lebih diperbanyak lagi, kalau tidak maka akan kembali terjadi impor-impor pangan yang akan membanjiri negeri ini,” ujarnya.

“Disisi lain lahan-lahan pertanian masyarakat disekitar kita semakin tergerus oleh alih fungsi lahan ke industri, perumahan, dan lain sebagainya. Sehingga mengakibatkan para petani dan buruh tani tidak bisa survive menghadapi hal-hal seperti itu,” sambung Syaikhu.

Menurut data pertanian, di Karawang ini lahan pertanian yang tadinya 187.000 hektar kini tinggal 87.000 hektar. Sungguh ironis dengan julukan Karawang sebagai lumbung padi nasional.

“Jika petani dan buruh tani tidak sejahtera, maka mereka akan berfikir praktis untuk menjual lahan-lahan mereka. Kalau pola pikirnya seperti itu semua, tidak ada yang bertani, dampaknya secara makro maka negeri kita akan kekurangan pangan dan impor-impor pangan akan terus membanjiri negeri kita tercinta ini,” tutur Syaikhu.

“Tentu kita tidak menginginkan hal itu terjadi, oleh karena itu kami pasangan ASYIK, Pak Sudrajat dan saya sepakat bagaimana untuk terus merevitalisasi lahan pertanian supaya ada lahan pertanian abadi, boleh berganti kepemilikan namun tidak boleh beralih fungsinya, serta memberikan stimulus berupa alat-alat pertanian, seperti traktor atau alat-alat pertanian yang dibutuhkan oleh para petani,” jelasnya.

“Diluar itu kita juga akan memeperhatikan kesehatan dan pendidikan masyarakat, dalam hal ini para petani yang mempunyai anak harus bisa bersekolah dan mendapatkan kemudahan dalam pelayanan kesehatan. Sehingga akan terwujud petani dan buruh tani yang sejahtera serta masyarakat yang baldatun thoyyibatun warrobun ghofur,” pungkasnya.

Pada kesempatan ini, Ahmad Syaikhu juga berkesempatan untuk ikut memanen padi bersama para petani.(Egi Maulana)
BACA JUGA YANG LAINNYA