Pengelolaan Dan Penggunaan Dana Desa Di Desa Cijengkol Diduga Menyimpang
INIKABAR.com , JAWA BARAT - Penggunaan Anggaran dana desa (DD) yang nilainya ratusan juta rupiah,sejatinya harus transparan serta tepat sasaran dan dapat dirasakan oleh masyarakat setempat ternyata di Desa Cijengkol Kecamatan Serangpanjang Kabupaten Subang, Jawa Barat, masih saja terjadi yang disinyalir adanya dugaan penyimpangan.
Persoalannya masyarakat yang harusnya diberdayakan dalam kegiatan pekerjaan dan dibentuk sebagai Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan LPM selaku Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) kini dari kesemua itu, malah sebaliknya tugas pokok dan fungsinya (Tufoksi) seolah dijadikan mesin robotnya kepala desa, karena LPM dan Benda hara tufoksi dalam kerjaan berjalan namun kewenangannya tak difungsikan.
Hal ini terbukti saat tim awak media investigaasi ke lokasi kegiatan, nampak yang mengaku ketua LPM, terlibat dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan dan sungguh luar biasa memandang tim awak media dengan muka kecut, melontarkan bahasa kasar yang tak pernah makan pendidikan seolah melecehkan tim awak media.
"Untung sama saya dikerjakan juga (Untung kua ing digawang oge), dari pada sama sekali gak di kerjakan, terkait anggaran, RAB dan Gambar. Itu urusan Kepala Desa, langsung saja tanyain kepada Kepala Desa," ujarnya ketus.
Selanjutnya tim awak media pun langsung ke Desa Cijengkol, namun sayang, saat itu Kades tak masuk kerja karena sakit dan di rawat di rumah sakit. Hal itu dikatakan salah seorang staf Desa Cijengkol. Seminggu kemudian tim awak media kembali datang ke Desa Cijengkol untuk menemui Kepala Desa tepatnya ba'da (Setelah) shalat Jum'at (12/1/2018) ternyata Kades sudah pulang.
Dan tak kalah akal tim awak media, hari itu juga sekira pukul 16.30 WIB langsung datang ke rumahnya, juga tak ada ditempat, berdasarkan petunjuk warga sekitar, Kades sedang berada di kolam pancing, tim awak media pun langsung menghampirinya ke tempat tersebut yang agak lumayan jauh dari rumahnya, untuk menemui Kades, rupanya kedatangan tim awak media ini Kades merasa kaget dan juga kurang bersahabat hingga dalam sambutan nya terlontar bahasa yang kurang tepat dan tak pantas untuk diucap kan, padahal tim awak media juga cukup sopan sesuai adab ketimuran.
"Ada apa cari saya, kalau urusan kerjaan baik urusan pengelolaan dan penggunaan DD di Desa saja, sudah jangan dulu bahas masalah itu,dan ini bukan tempatnya harusnya di kantor Desa, saya dicari-cari kaya buronan saja," ungkap kades Maman Supratman ketus.
Ironisnya lagi Karena dalam tim awak media, di tumpangi dan atau ikut serta dari Ormas LMP, yang notabenenya putra daerah Kecamatan Serangpanjang yaitu Dedi kemungkinan kades agak kenal, kemudian pada malam harinya diduga mungkin suruhan Kades datang ke rumah Dedi, dan berharap agar tidak mempermasalahkan Kades Cijengkol.
"Selesaikan baik - baik dengan kades, itu masih sodara saya," teganya.
Kades,Cijengkol, Maman Supratman saat ditemui tim awak media di kantor Desa, untuk mengklarifikasi dan menindak lanjuti hasil investigasi sekali gus konfirmasi terkait pengelolaan dan penggunaan Dana Desa (DD), penerapannya dalam pola kegiatan pekerjaan peningkatan pengaspalan (Hoctmix) jalan, sesuai tufoksi, tim awak media bukan untuk mengintimidasi dan intervensi atas kinerja dan tufoksi Kades, dan kalaupun yang dilakukan tim awak media itu adalah sebagai kontrol adapun investigasi dan konfirmasi itu merupakan etika jurnalis, harusnya Kades paham tufoksi awak media, setidaknya Kades tak harus menghindar dan jangan takut karena benar.
"Ada apa yach...ditinggal dulu, saya di panggil harus segera ke Subang," kata Kades saat ditemui di Kantor Desa kepada tim awak media, Jum'at (19/1/2018).
Pada prinsipnya Kades Cijengkol Maman (Sule) tetap bungkam tak mau berkomentar hingga berita ini di terbitkan dan diharapkan Inspektorat Daerah (Irda) dalam hasil auditnya benar-benar lebih teliti dan cerdas jangan ada dusta diantara kita. ( Deny Suhendar )